Jumat, 12 November 2010

عشرون نصيحة ناجحة للتخلص من القلق

HILANGKAN RASA CEMBURU
Ahmad Syauqil Adib

Rasa cemburu merupakan salah satu penyebab timbulnya rasa cemas. Rasa ini merupakan suatu hasrat untuk dicintai seseorang dengan cara tertentu. Rasa cemburu ini dapat timbul karena kurangnya kepercayaan diri. (Dr. Wyne W Dyer)
Rasa cemburu adalah kewajaran bagi tiap individu yang normal dan lumrah. Cemburu merupakan problem kejiwaan urutan pertama di antara problem kejiwaan lainnya. Orang yang ditimpa rasa cemburu akan sangat menyulitkan dirinya karena kadang kecemburuan itu akan mendorong seseorang untuk memiliki perilaku yang merusak, baik itu disadari maupun tidak disadari. Berbagai jalan dan cara yang dilakukan orang untuk menyikapi rasa cemburu, mulai dari dengan cara positif yang menganggap bahwa cemburu itu normal, dan tidak perlu di perpanjang hingga cara negatif dengan mengejar kecemburuan itu dengan meng-adakan yang sebenarnya tidak ada atau menggunakan berbagai cara lain, hal ini dilakukan mungkin karena ada unsur marah, jengkel ataupun kecewa.
Terkadang rasa cemburu dapat mengganggu kehidupan pribadi seseorang. Misalnya ketika pribadi kita mengatakan “mengapa orang yang aku cintai tidak mencintaiku seperti aku mencintainya?” atau “mengapa orang yang aku cintai lebih memperhatikan orang lain dari pada kepadaku?. Hal seperti ini juga bisa terjadi pada suami istri, dan siapapun baik itu wanita atau laki-laki.
Rasa cemburu seperti itu tidak dapat diterima sama sekali. Sebenarnya sosok seperti itu, yang mudah cemburu membutuhkan pembenahan aspek kejiwaan dan tambahan kepercayaan diri. Permasalahan mereka adalah mereka menilai diri mereka melalui orang lain. Dalam arti lain, misalnya seseorang mencintai orang lain, pada saat itupula timbul rasa cemburu dalam dirinya karena orang yang ia cintai ternyata memberikan perhatiannya kepada orang lain. Orang seperti ini memberiakan penilaian untuk dirinya dari sisi pandang orang yang dicintainya. Oleh karenanya, orang itu menginginkan agar orang yang dicintainya, juga mencintainya dengan perasaan yang sama atau paling tidak orang yang dicintainya itu memberikan perhatian kepadanya. Dengan begitu ia telah menganggap dirinya bertanggungjawab atas prilaku orag lain.
Ini merupakan masalah yang berat sekali. Hal ini saja sudah menjadi masalah tersendiri. Problem lainnya adalah orang itu telah menghubung-hubungkan perhatian orang yang dicintainya itu kepada orang lain, yaitu dengan rasa cinta yang diberikan kepada dirinya. Ia telah menduga bahwa ketika orang yang dicintainya tidak lagi memberikan perhatian yang besar kepadanya, hal itu berarti orang yang dicintainya tidak mencintai dan menghargai dirinya lagi. Ini adalah kesalahan besar karena perhatian seseorang kepada orang lain adalah untuk urusan tertentu antara keduanya atau karena ada permasalahan lainnya.
Orang yang menyiksa diri dengan rasa cemburu karena melihat tingkah laku orang yang dicintainya kepada oran lain, hendaknya mengetahui bahwa berfikir dengan cara seperti itu adalah cara berfikir yang salah. Anda, hendaknya tidak memberikan penilaian kepada diri anda melalui orang lain. Nilailah diri anda berdasarkan Anda sendiri, dari kepribadian dan perbuatan anda. Bukan hanya karena melihat, namun lingkungan juga ikut mempengaruhi dan menanamkan keyakinan secara tidak langsung, asupaan pembicaraan, dan curahan lingkungan bisa menjadikan satu keyakinan bahwa apa yang anda pikirkan semakin benar.
Anda harus memiliki rasa percaya diri dan kebanggaan pada diri sendiri. Perhatian orang lain kepada selain anda adalah urusan orang lain, bukan urusan anda. Apa yang akan menimpa anda apabila orang lain tidak memberikan perhatiannya kepada anda? Tidak ada apa-apa bukan? Ketahuilah bahwa kebahagiaan anda berasal dari pribadi anda dan bukan dari orang lain. Hanya anak-anak kecil yang mengandalkan kebahagiaan dan cinta dari oang lain karena mereka belajar mencintai dari orang lain.
Seorang anak membutuhkan cinta, kehangatan, dan perhatian dari orang lain agar ia merasa tenang, aman, dan cinta. Semua ini penting bagi pertumbuhan anak. Untuk masyarakat dewasa, sebagian mereka tidak sepatutnya berpegang dengan sifat kekanak-kanakan. Anda harus memahami bahwa prilaku orang lain adalah tanggungjawab orang itu sendiri, bukan tanggungjawab anda. Disamping itu, anda harus mengetahui bahwa berubanya perhatian orang lain, bukan urusan anda. Hal itu sama sekali tidak berarti menurunkan martabat atau menghina kehormatan anda.
Yang penting adalah, bagaimana manusia bisa menjadi dirinya dari dalam dirinya sendiri, bukan menjadi dirinya dari orang lain. Cukuplah orang lain adalah cermin dan diri akan tetap menjadi diri walau ada pada cermin yang berbeda, perubahan pada cermin hanya tipuan sementara, begitu juga orang lain. Percaya diri, konsekwen dan komitmen adalah modal awal untuk menajdikan diri sebagai diri kiata sendiri.



Disadur dari buku “ ‘Isyruuna nasiihah naajihah littakhallush min al-qalaq. Adil fathi abdullah, daar adz-dzahabiyyah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar